Indonesia Channel : Ajang Perayaan Keberagaman Seni dan Budaya Indonesia

By Admin

nusakini.com--Kekayaan seni dan budaya Indonesia menarik banyak negara untuk datang. Tidak sekedar menikmati karya seni dan budaya, namun juga ikut mempelajari dan ikut serta dalam proses pelestariannya.  

Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Republik Indonesia memberikan Beasiswa Seni dan Budaya Indonesia, atau disingkat BSBI kepada sejumlah pemuda asing dari banyak negara sahabat selama tiga bulan untuk belajar tentang kekayaan seni, budaya, dan juga kearifan lokal yang dimiliki, dimulai pada bulan Mei 2017 lalu. 

Jumat (18/8) kemarin digelar acara Indonesia Channel (Inchan) 2017 di gedung Empire Palace, Surabaya. Masyarakat Surabaya yang mayoritas pelajar terlihat memadati Grand Ballroom gedung Empire Palace untuk memeriahkan acara Inchan 2017. Menariknya, acara Inchan ini dipandu oleh dua orang peserta BSBI, yaitu Cak Mike dari negara Fiji dan Ning Melitza dari negara Serbia.

Keduanya memakai pakaian khas Surabaya dan berbicara dalam bahasa Indonesia yang lancar, lengkap dengan pantun yang langsung disampaikan di atas panggung. Inchan 2017 dihadiri oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno L.P. Marsudi bersama dengan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.  

Dalam sambutannya, Walikota Surabaya Tri Rismaharini menyampaikan terima kasihnya kepada Menteri Luar Negeri dan Kementerian Luar Negeri atas kepercayaannya memilih Surabaya sebagai tuan rumah Inchan 2017 ini dan juga memilih Surabaya sebagai salah satu tempat belajar seni dan budaya. Risma juga berharap ajang ini sebagai tempat untuk saling belajar tentang seni dan budaya Indonesia. 

Menteri Luar Negeri, Retno L.P. Marsudi, dalam sambutannya mengatakan bahwa selain merayakan Hari Kemerdekaan ke-72 pada 17 Agustus 2017, kita juga merayakan keberagaman Indonesia. Hal ini merupakan ajang untuk saling menghormati dan memahami perbedaan karena keberagaman merupakan DNA Indonesia.

"Budaya untuk mencintai perdamaian harus terus kita lakukan", pesannya kepada para pelajar yang memadati Ballroom Empire Palace Building. 

Beasiswa BSBI memasuki tahun ke-15, dan peserta berasal dari 45 negara. Setelah mereka menyelesaikan programnya, mereka akan menjadi teman baik Indonesia di luar negeri yang menyampaikan hubungan baik Indonesia dengan negaranya. Bahkan, salah satu lulusan BSBI asal Korea Selatan merilis album dangdut yang berjudul "Papa Mama di Seoul".  

Selama mengikuti program BSBI ini, para peserta mengikuti pelatihan di sanggar-sanggar seni yang bermitra dengan Kemenlu, yaitu Studio Tydif di Surabaya, Sanggar Semaradana di Denpasar, Rumah Budaya Rumata di Makassar, Sanggar Sofyani di Padang, dan juga Universitas Pembangunan Nasional "Veteran" (UPN) di Yogyakarta.  

Pagelaran seni dan budaya Inchan 2017 di Surabaya ini merupakan ajang unjuk kebolehan hasil pembelajaran selama pelatihan, sekaligus sebagai penutupan rangkaian kegiatan BSBi. 

"Let us celebrate diversity", pesan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia di akhir sambutannya.    

Acara Indonesia Channel 2017 dibuka dengan penabuhan rebana secara bersamaan oleh Walikota Surabaya dan Menteri Luar Negeri Republik Indonesia. Acara kemudian dilanjutkan oleh penampilan seni dari para peserta BSBI yang berasal dari 45 negara. (p/ab)